Apa Itu Go dan Mengapa Populer




Pernah dengar orang ngomong “Go itu cepat banget, ringan, dan gampang”?
Nah, kalau kamu baru mulai kenalan dengan bahasa pemrograman Go (atau Golang), mungkin kamu sempat mikir, “Emangnya sehebat itu, ya?”

Tenang. Di artikel ini, kita bakal bahas apa itu Go, kenapa banyak developer jatuh cinta, dan apa yang bikin Go bisa populer secepat kilat.  Siap? Yuk, gas!

 

Jadi, Apa Itu Go?

Go atau sering disebut Golang adalah bahasa pemrograman yang dibuat oleh tiga insinyur Google:

  • Robert Griesemer,

  • Rob Pike, dan

  • Ken Thompson (yup, bapaknya Unix!).

Mereka bikin Go sekitar tahun 2007 karena… mereka sendiri frustrasi dengan bahasa pemrograman lain di Google!
Bayangin aja, setiap hari mereka harus ngoding dengan C++, Java, atau Python yang waktu itu bikin proyek besar jadi lama build-nya, susah maintain, dan boros sumber daya.

Jadi, mereka mikir:

“Gimana kalau kita bikin bahasa yang secepat C, semudah Python, tapi bisa jalan di skala besar kayak Java?”

Dan boom 💥 lahirlah Go, si bahasa pemrograman yang sederhana tapi tangguh.
Rilis resminya dilakukan tahun 2009, dan sejak itu, Go terus naik daun.

 

Filosofi di Balik Go: Simple is Power

Go punya filosofi yang unik: “less is more”.
Maksudnya?
Daripada ngasih kamu segudang fitur yang malah bikin bingung, Go milih untuk tetap sederhana dan efisien.

Beberapa hal yang bikin Go “simple tapi berotot”:

  • Sintaksnya bersih dan mudah dibaca.
    Tidak ada tanda kurung aneh, tidak ada inheritance berlapis-lapis, dan tidak perlu berurusan dengan template C++ yang bikin migrain.
    Bahkan developer baru bisa baca kode Go seperti membaca cerita — cuma tanpa ending yang sedih.

  • Kompilasinya cepat banget.
    Kalau kamu pernah menunggu project besar C++ yang compile-nya kayak nunggu buka puasa, kamu akan cinta dengan Go.
    Build Go itu nyaris instan.

  • Cocok untuk kerja tim.
    Karena Go menekankan readability (mudah dibaca), kode Go dari satu developer bisa langsung dipahami developer lain.
    Jadi, kalau kamu cuti, tim kamu nggak akan panik nyari “kode sakral” buatanmu.

      

Fitur-Fitur yang Bikin Go Dilirik Banyak Developer

Nah, ini bagian yang paling seru. Apa aja sih fitur keren dari Go?

a. Concurrency yang Mudah (Goroutines)

Salah satu fitur paling keren di Go adalah goroutine — semacam cara untuk menjalankan banyak hal bersamaan (multithreading) tapi tanpa pusing mikirin thread.
Kamu cukup nulis:

go doSomething()

dan voila! Fungsi itu jalan di background, tanpa ribet setup thread manual.
Cocok banget buat bikin server, API, atau sistem paralel yang ringan.

b. Channel: Obrolan Antar-Goroutine

Go punya sistem channel, semacam jalur komunikasi antar goroutine.
Bayangin kayak walkie-talkie antar proses goroutine bisa ngobrol, tukar data, dan kerja bareng tanpa rebutan sumber daya.

c. Garbage Collector (GC)

Kamu nggak perlu mikirin free memory secara manual kayak di C/C++.
Go udah punya garbage collector yang pintar dan cepat, jadi kamu bisa fokus ke logika bisnis, bukan urusan “nyapu memori”.

d. Statis Tapi Simpel

Go itu compiled dan statically typed, tapi tanpa ribet deklarasi panjang.
Contohnya:

var name = "Tri"

Go langsung tahu itu string tanpa kamu bilang string.
Simpel, kan?

e. Cross-Platform Gampang

Kamu bisa build program Go di Linux, Windows, dan macOS dengan satu perintah aja:

GOOS=linux GOARCH=amd64 go build

dan kamu langsung punya binary yang siap jalan di server mana pun.

  

Siapa Saja yang Pakai Go?

Bukan cuma Google sendiri yang pakai Go. Banyak perusahaan besar ikut nimbrung.

  • Uber pakai Go untuk layanan realtime mereka.

  • Dropbox migrasi dari Python ke Go buat performa lebih cepat.

  • Twitch, SoundCloud, Kubernetes, Docker, dan bahkan Cloudflare — semua cinta Go.

Dan di Indonesia pun, startup besar kayak Gojek, Tokopedia, dan Traveloka juga punya beberapa service yang ditulis dengan Go.

Kenapa mereka pilih Go?
Karena Go ringan, cepat, dan punya performa tinggi tanpa bikin server ngos-ngosan.

  

Keunggulan Go Dibanding Bahasa Lain

Mari kita bandingkan sedikit biar jelas kenapa Go bisa jadi “the next big thing”.

Bahasa Kelebihan Kekurangan
Python Mudah dan cepat dipelajari Lambat untuk skala besar
C++ Super cepat Ribet dan banyak boilerplate
Java Stabil dan enterprise-friendly Verbose dan berat
Node.js Cocok untuk realtime app Single-threaded
Go Cepat, ringan, mudah, scalable Belum banyak library seperti Python

Jadi, Go itu ibarat gabungan antara kecepatan C dan kesederhanaan Python,  a perfect middle ground.

  

Gaya Ngoding di Go: Sederhana, Tapi Tegas

Go punya “aturan tidak tertulis”: “ngoding rapi itu wajib.”
Kalau kamu lupa format kode, tinggal ketik:

go fmt ./...

dan semua kode akan dirapikan otomatis.
Tidak ada lagi drama “kenapa indentasi kamu beda?” seperti di Python. 😄

Selain itu, Go juga:

  • Melarang variabel yang tidak dipakai. (Iya, Go bakal marah kalau kamu mendeklarasikan sesuatu tapi nggak dipakai.)

  • Menolak import yang tidak digunakan.

  • Tidak punya warning cuma error atau sukses. Simple.

Intinya, Go memaksamu jadi programmer yang disiplin tanpa bikin stres.

  

Ekosistem Go: Ringkas Tapi Kuat

Meski Go masih tergolong muda dibanding Python atau Java, ekosistemnya berkembang pesat.

Beberapa library dan framework populer:

  • Gin – framework web yang cepat banget.

  • Fiber – framework ringan mirip Express.js tapi lebih cepat.

  • GORM – ORM untuk database.

  • Cobra – bikin CLI tools (kayak kubectl atau docker).

  • Ent – ORM modern buatan Facebook.

Dan jangan lupa: Go modules (go mod) bikin dependency management jadi super mudah.

 

Cocok Untuk Apa Sih?

Kalau kamu bertanya “Go itu bagusnya buat apa?”, jawabannya banyak!

  • Backend API dan Web Server
    Go sangat populer untuk membangun RESTful API dan microservices.
    Karena ringan dan cepat, Go cocok banget buat server besar.

  • DevOps dan Cloud Tools
    Banyak tools besar seperti Docker, Kubernetes, dan Terraform ditulis pakai Go.
    Jadi, kalau kamu tertarik DevOps, Go adalah skill wajib!

  • Command Line Tools (CLI)
    Go menghasilkan file binary kecil yang bisa langsung dieksekusi tanpa runtime tambahan.
    Jadi, bikin tool CLI di Go itu gampang dan portable.

  • Realtime System dan IoT
    Dengan goroutine, Go bisa menangani banyak koneksi sekaligus, cocok untuk aplikasi realtime.

     

Mengapa Go Bisa Populer Begitu Cepat?

Ada banyak alasan kenapa Go naik daun dengan cepat:

  1. Dibuat oleh Google (ya, branding membantu 😆).

  2. Performa tinggi, tapi tanpa kompleksitas.

  3. Kompilasi cepat dan file binary yang kecil.

  4. Konsistensi kode dan tooling yang kuat.

  5. Komunitas yang aktif banget.

Selain itu, banyak developer yang merasa Go itu “nyaman di hati” tidak ribet, tidak aneh-aneh, tapi tetap powerful.
Go seperti kopi hitam: sederhana, tapi bikin semangat kerja. ☕

  

Kesimpulan: Go Itu Serius Tapi Santai

Kalau kamu ingin bahasa pemrograman yang:

  • mudah dipelajari,

  • cepat,

  • kuat untuk sistem besar, dan

  • tidak bikin kamu galau tiap debugging,

maka Go adalah jawabannya.

Dengan Go, kamu bisa bikin server API, microservice, CLI tool, bahkan sistem cloud dalam satu bahasa yang bersih dan efisien.

Jadi, kalau selama ini kamu bingung mau fokus ke bahasa apa,
mungkin saatnya bilang:

“Go for Go!” 😄

 Go bukan cuma bahasa pemrograman tapi gaya hidup developer modern yang ingin efisien.
Belajar Go hari ini mungkin jadi keputusan terbaikmu tahun ini.
Karena di dunia coding yang makin cepat berubah, yang simple dan efektif… selalu menang.

0 Comments:

Post a Comment