Kalau ngomongin Excel, jujur saja, ada dua kubu yang biasanya muncul. Kubu pertama adalah mereka yang cinta mati sama VLOOKUP, kayak pacar pertama yang nggak bisa dilupain. Kubu kedua adalah mereka yang akhirnya insaf setelah kenal INDEX + MATCH, karena sadar: “Wah, ternyata ada pasangan ideal yang lebih fleksibel!”
Nah, di artikel kali ini, saya mau cerita pengalaman pribadi saya saat pertama kali jatuh cinta sama Fungsi MATCH. Buat kamu yang belum tahu, MATCH ini bukan aplikasi cari jodoh ya (walaupun sama-sama tugasnya mencari sesuatu). Fungsi ini dipakai buat mencari posisi data di dalam sebuah range.
Pertemuan Pertama dengan MATCH
Saya masih ingat banget waktu itu lagi ngerjain laporan penjualan. Atasan saya minta:
“Tolong ya, carikan di posisi berapa produk Ayam Geprek Level 5 di daftar menu bulan ini.”
Dalam hati saya bilang, “Lah, bos, ini Excel bukan daftar antrean Indomaret, kenapa nyari posisi segala?”
Tapi karena saya nggak mungkin jawab begitu (nanti malah nggak dapat THR), saya coba cari solusinya. Dari sanalah saya kenalan sama MATCH.
Rumus dasarnya kayak gini:
=MATCH(lookup_value, lookup_array, [match_type])
-
lookup_value → data yang mau dicari.
-
lookup_array → daftar atau range tempat nyarinya.
-
match_type → opsional, bisa 1, 0, atau -1 (biasanya saya pakai 0 biar cari yang pas banget).
Contoh nyata waktu itu, saya punya tabel:
Produk | Harga |
---|---|
Ayam Geprek Level 1 | 15.000 |
Ayam Geprek Level 2 | 17.000 |
Ayam Geprek Level 3 | 19.000 |
Ayam Geprek Level 4 | 21.000 |
Ayam Geprek Level 5 | 23.000 |
Kalau saya mau tahu posisi Ayam Geprek Level 5, cukup pakai:
=MATCH("Ayam Geprek Level 5", A2:A6, 0)
Hasilnya? 5. Artinya, si Level 5 nongkrong manis di baris ke-5 dari range yang saya tentukan.
Saat itu rasanya kayak nemuin cheat code baru di game. “Wih, ternyata gampang ya nyari posisi data!”
Kenapa MATCH Itu Penting?
Dulu saya sempat mikir, “Ngapain sih ribet nyari posisi? Kan bisa langsung pakai VLOOKUP atau INDEX aja.”
Eh, ternyata saya salah besar. Fungsi MATCH ini justru jodoh sejatinya INDEX. MATCH yang nyari posisi, INDEX yang ngambil datanya. Jadinya kayak pasangan harmonis: yang satu pintar mencari, yang satu pintar mengeksekusi.
Analogi gampangnya gini:
-
MATCH itu kayak Google Maps → ngasih tahu kamu ada di mana.
-
INDEX itu kayak ojek online → jemput kamu sesuai lokasi.
Tanpa MATCH, INDEX suka nyasar. Tanpa INDEX, MATCH cuma bisa bilang “ada di sini” tanpa kasih barangnya.
Pengalaman Lucu: Cari Data di File Raksasa
Pernah suatu hari saya dikasih file Excel gede banget, isinya ribuan baris data. Bos saya bilang:
“Coba cek, produk Sambal Setan Extra Hot ada di baris berapa.”
Kalau saya cari manual dengan scroll, bisa sampai sahur baru ketemu.
Saya langsung tulis rumus:
=MATCH("Sambal Setan Extra Hot", A2:A2000, 0)
Hasilnya muncul dalam sekejap: misalnya 1789.
Bos saya cuma bilang: “Cepet banget kamu kerjanya. Ada trik apa sih?”
Dalam hati saya jawab: “Rahasia perusahaan, Bos. Namanya MATCH.”
Kalau waktu itu saya cerita detail, mungkin bos saya juga ikutan ngefans sama MATCH.
MATCH + INDEX = Combo Andalan
Setelah makin akrab sama MATCH, saya sadar fungsi ini paling keren kalau digabung sama INDEX. Contohnya kayak gini:
Saya mau cari harga dari Ayam Geprek Level 4. Kalau pakai MATCH:
=MATCH("Ayam Geprek Level 4", A2:A6, 0)
Hasilnya 4. Oke, kita tahu posisinya. Tapi kan saya maunya harga.
Di sinilah INDEX masuk:
=INDEX(B2:B6, MATCH("Ayam Geprek Level 4", A2:A6, 0))
Bam! Hasilnya keluar: 21.000.
Ini momen di mana saya sadar INDEX + MATCH itu pasangan sejati Excel. Kalau manusia, mungkin mereka udah menikah dan jadi couple goals.
Fungsi MATCH di Dunia Nyata
Seiring waktu, saya nemuin banyak banget situasi nyata di mana MATCH ini ngebantu:
-
Membuat Dashboard Dinamis
Dengan dropdown menu, saya bisa pilih nama produk, lalu MATCH otomatis cari posisinya. INDEX kemudian tarik data terkait. Dashboard pun kelihatan canggih padahal cuma rumus. -
Mencari Posisi Ranking
Waktu teman saya minta bikin daftar ranking ujian, saya pakai MATCH untuk nemuin di posisi berapa seorang siswa dibanding yang lain. Lebih cepat daripada hitung manual. -
Analisis Penjualan Online Shop
Saya bantu teman yang punya toko online. Dia mau tahu posisi produk terlaris di daftar barang. Tinggal pakai MATCH, langsung ketahuan produk itu duduk di peringkat berapa.
Tips Supaya Nggak Pusing dengan MATCH
Berdasarkan pengalaman saya, berikut tips biar kamu cepat akrab sama MATCH:
-
Selalu pakai 0 di match_type
Kalau kamu nggak tulis, default-nya Excel bisa bikin hasil ngawur karena nyari “approximate match.” Jadi tulis 0 biar hasilnya pasti. -
Gabungkan dengan INDEX
MATCH sendirian bisa kasih posisi, tapi kalau mau datanya, panggil INDEX buat kerja sama. -
Latihan dengan data sehari-hari
Coba bikin daftar belanja, daftar menu favorit, atau bahkan daftar mantan. Lalu pakai MATCH buat cari posisinya. Dijamin langsung paham.
Refleksi Kocak tentang MATCH
Kalau dipikir-pikir, MATCH ini kayak teman yang jago jadi detektif. Dia nggak bawa barangnya, tapi selalu tahu “barang itu ada di rak ke berapa.” Jadi kamu tinggal bilang ke INDEX: “Bro, ambil di rak nomor sekian.”
Dulu saya sering ngeremehin MATCH karena kelihatannya sepele. Tapi setelah sering dipakai, saya sadar kalau tanpa MATCH, kerjaan saya bisa lebih lama, lebih ribet, dan bikin sakit kepala.
Sekarang, tiap kali saya buka Excel, MATCH itu kayak senjata rahasia yang siap dipakai kapan saja.
Dari pengalaman pribadi saya, fungsi MATCH adalah salah satu kunci buat jadi “Excel ninja.” MATCH sendiri udah keren karena bisa nyari posisi data dengan cepat. Tapi kalau digabung dengan INDEX? Itu baru namanya combo maut.
Mulai dari laporan penjualan, dashboard dinamis, sampai ranking ujian semua jadi lebih gampang dengan bantuan MATCH.
Jadi kalau kamu sering kerja pakai Excel, jangan cuma berhenti di VLOOKUP. Coba deh kenalan sama MATCH. Siapa tahu, sama seperti saya, kamu juga bakal bilang:
“Kenapa saya nggak kenal MATCH dari dulu, ya?”
0 Comments:
Post a Comment