Kalau kamu sudah lama berkutat dengan Excel, pasti pernah berjumpa dengan rumus IF. Rumus ini memang sakti banget karena bisa membantu kita membuat keputusan logis di dalam lembar kerja. Tapi, masalahnya muncul ketika kondisi yang perlu kita cek tidak hanya satu atau dua. Kita biasanya akhirnya menggunakan yang namanya Nested IF atau IF Ganda, dan di sinilah banyak orang mulai merasa pusing.
Rumus jadi panjang, susah dibaca, dan rawan error. Nah, untungnya Excel memberikan solusi cerdas dengan fungsi IFS. Fungsi ini hadir sebagai “penyelamat” dari keruwetan Nested IF, karena bisa menulis banyak kondisi dengan cara yang lebih ringkas dan mudah dimengerti.
Dalam artikel ini, kita akan bahas tuntas tentang apa itu fungsi IFS, bagaimana cara menggunakannya, perbandingannya dengan Nested IF, serta contoh-contoh nyata yang bisa langsung kamu praktikkan.
Apa Itu Fungsi IFS?
Secara sederhana, fungsi IFS adalah rumus Excel yang digunakan untuk menguji beberapa kondisi sekaligus, lalu mengembalikan hasil sesuai kondisi yang benar. Kalau Nested IF menumpuk rumus IF di dalam IF lain, fungsi IFS ini justru membuatnya lebih sederhana dengan format yang lurus ke depan.
Struktur umum fungsi IFS adalah:
=IFS(kondisi1, hasil1, kondisi2, hasil2, kondisi3, hasil3, …)
Artinya:
-
Jika kondisi1 benar → hasilnya hasil1.
-
Kalau kondisi1 salah, maka cek kondisi2 → hasilnya hasil2.
-
Kalau masih salah, cek lagi kondisi3, dan seterusnya.
Dengan cara ini, kita tidak perlu menutup kurung banyak kali seperti di Nested IF.
Perbandingan Nested IF vs IFS
Agar lebih jelas, mari kita bandingkan. Misalnya, kamu ingin membuat kategori nilai mahasiswa dengan aturan berikut:
-
Nilai ≥ 80 → “A”
-
Nilai ≥ 70 → “B”
-
Nilai ≥ 60 → “C”
-
Nilai < 60 → “D”
Menggunakan Nested IF:
=IF(A2>=80,"A",IF(A2>=70,"B",IF(A2>=60,"C","D")))
Sekilas tidak masalah, tapi kalau kondisinya lebih banyak, rumus bisa makin panjang dan bikin pusing.
Menggunakan IFS:
=IFS(A2>=80,"A",A2>=70,"B",A2>=60,"C",A2<60,"D")
Lihat bedanya? Rumus jadi lebih rapi, tidak ada kurung bersarang, dan jauh lebih gampang dibaca.
Kelebihan Fungsi IFS
Kenapa sih kita harus pakai IFS dibanding Nested IF? Ada beberapa alasan:
-
Lebih mudah dibaca
Rumusnya lurus, tanpa kurung bertumpuk. Cocok banget buat orang yang suka kerapian. -
Lebih efisien
Kamu bisa menuliskan banyak kondisi dengan sekali rumus tanpa takut lupa menutup kurung. -
Mengurangi error
Nested IF sering bikin error karena salah taruh tanda kurung. Dengan IFS, hal itu lebih jarang terjadi. -
Lebih modern
Fungsi IFS adalah fitur baru di Excel (tersedia di Excel 2016 ke atas). Artinya, Microsoft memang mendesainnya sebagai pengganti Nested IF.
Kekurangan Fungsi IFS
Tentu tidak ada rumus yang sempurna. Fungsi IFS juga punya beberapa kekurangan:
-
Tidak ada default hasil otomatis
Kalau semua kondisi salah, maka fungsi IFS akan mengembalikan error#N/A
. Jadi, biasanya kita perlu menambahkan kondisi terakhir sepertiTRUE, "Default Value"
.Contoh:
=IFS(A2>=80,"A",A2>=70,"B",A2>=60,"C",TRUE,"D")
-
Tidak tersedia di semua versi Excel
Kalau kamu masih pakai Excel versi lama (misalnya 2013 atau 2010), fungsi IFS belum tersedia. Solusinya ya tetap pakai Nested IF.
Cara Menggunakan Fungsi IFS dengan Contoh
1. Klasifikasi Nilai Mahasiswa
Seperti contoh di atas, kita bisa dengan mudah mengkategorikan nilai mahasiswa.
=IFS(A2>=80,"A",A2>=70,"B",A2>=60,"C",TRUE,"D")
Hasilnya akan otomatis menampilkan huruf sesuai skor di kolom A.
2. Klasifikasi Umur
Misalnya kamu punya daftar umur, dan ingin mengelompokkan:
-
Umur < 18 → “Remaja”
-
Umur 18–40 → “Dewasa”
-
Umur > 40 → “Paruh Baya”
=IFS(A2<18,"Remaja",A2<=40,"Dewasa",A2>40,"Paruh Baya")
3. Status Penjualan
Bayangkan kamu bekerja di bidang penjualan, dan punya aturan seperti:
-
Penjualan ≥ 100 juta → “Luar Biasa”
-
Penjualan ≥ 50 juta → “Bagus”
-
Penjualan ≥ 20 juta → “Cukup”
-
Penjualan < 20 juta → “Perlu Usaha Lagi”
=IFS(B2>=100000000,"Luar Biasa",B2>=50000000,"Bagus",B2>=20000000,"Cukup",TRUE,"Perlu Usaha Lagi")
4. Bonus Pegawai
Aturan bonus pegawai misalnya:
-
Lama kerja ≥ 10 tahun → Bonus Rp10 juta
-
Lama kerja ≥ 5 tahun → Bonus Rp5 juta
-
Lama kerja < 5 tahun → Bonus Rp2 juta
=IFS(C2>=10,10000000,C2>=5,5000000,TRUE,2000000)
Tips Menggunakan Fungsi IFS
-
Tambahkan kondisi TRUE di akhir
Supaya tidak error, gunakan kondisiTRUE
di akhir sebagai “else” atau default value. -
Gunakan dengan fungsi lain
IFS bisa digabung dengan fungsi Excel lain sepertiAND
,OR
, atauLEN
untuk kondisi yang lebih kompleks.Contoh:
=IFS(AND(A2>=80,B2="Lulus"),"A",A2>=70,"B",TRUE,"C")
-
Perhatikan urutan kondisi
Excel akan membaca kondisi dari kiri ke kanan. Jadi pastikan urutannya benar, dari yang paling ketat ke paling longgar.
Fungsi IFS di Excel memang dibuat untuk mempermudah hidup kita. Kalau Nested IF terasa ribet dengan kurung bersarang yang bikin pusing, IFS hadir dengan format yang simpel dan enak dibaca.
Dengan IFS, kamu bisa menguji banyak kondisi sekaligus tanpa ribet, hasilnya pun lebih cepat dipahami, terutama kalau kamu bekerja dalam tim yang butuh membaca formula dengan cepat.
Jadi, kalau kamu sudah pakai Excel 2016 ke atas, jangan ragu untuk mulai beralih ke IFS. Rumus ini bisa menghemat banyak waktu, mengurangi error, dan bikin file Excel kamu lebih rapi.
Intinya, IFS adalah “Nested IF versi upgrade”. Kalau ada yang lebih mudah dan rapi, kenapa masih pakai cara lama, kan?
0 Comments:
Post a Comment