Fungsi IF: Cara Menggunakan Kondisi di Excel

Kalau kita ngomongin Excel, pasti kebayang soal tabel, angka, dan rumus yang bisa bikin kerjaan jadi lebih cepat. Nah, salah satu fungsi paling populer dan wajib banget dikuasai kalau kamu sering main dengan Excel adalah Fungsi IF.

Kenapa penting? Karena dengan fungsi ini, kamu bisa membuat keputusan otomatis berdasarkan kondisi tertentu. Jadi, Excel bisa seolah-olah “berpikir” dan ngasih jawaban sesuai aturan yang kita tentukan.

Biar lebih mudah, kita bahas pelan-pelan ya. Artikel ini bakal menjelaskan apa itu fungsi IF, gimana cara pakainya, contoh-contoh kasus, sampai trik-trik biar kamu makin jago.

Apa Itu Fungsi IF di Excel?

Fungsi IF adalah salah satu fungsi logika di Excel yang digunakan untuk melakukan pengecekan kondisi. Kalau kondisinya benar (TRUE), Excel akan mengembalikan hasil tertentu. Kalau kondisinya salah (FALSE), Excel akan mengembalikan hasil lain.

Sederhananya:
Jika sesuatu benar → hasil A
Jika salah → hasil B

Bayangin aja kayak kamu bikin aturan sederhana:

  • Kalau nilai siswa >= 75, berarti Lulus.

  • Kalau nilai siswa < 75, berarti Tidak Lulus.

Nah, aturan kayak gitu bisa ditangani langsung sama fungsi IF.

Sintaks Fungsi IF

Sebelum masuk ke contoh, yuk pahami dulu bentuk dasarnya.

=IF(logical_test, value_if_true, value_if_false)

Keterangan:

  • logical_test → kondisi yang mau dicek (contoh: A1>=75)

  • value_if_true → hasil kalau kondisi benar (TRUE)

  • value_if_false → hasil kalau kondisi salah (FALSE)

Contoh dasar:

=IF(A1>=75,"Lulus","Tidak Lulus")

Kalau nilai di sel A1 lebih besar atau sama dengan 75 → hasilnya "Lulus". Kalau kurang dari 75 → hasilnya "Tidak Lulus".

Contoh Penggunaan Fungsi IF

1. Menentukan Lulus atau Tidak

Misalnya kamu punya tabel nilai:

Nama Nilai Status
Andi 80 ?
Budi 65 ?
Citra 90 ?

Di kolom Status, kamu bisa pakai rumus:

=IF(B2>=75,"Lulus","Tidak Lulus")

Hasilnya:

  • Andi → Lulus

  • Budi → Tidak Lulus

  • Citra → Lulus

2. Menentukan Diskon

Bayangin kamu lagi bikin data pembelian:

Pembeli Total Belanja Diskon
Ani 500000 ?
Dito 200000 ?
Lina 1000000 ?

Aturannya: kalau belanja >= 300.000 dapat diskon 10%, kalau kurang tidak ada diskon.

Rumus:

=IF(B2>=300000,"10%","0%")

Hasilnya langsung keluar sesuai kondisi.

3. Menentukan Grade Nilai

Kalau mau lebih seru, kamu bisa bikin kategori nilai, misalnya:

  • ≥ 85 → A

  • ≥ 70 → B

  • < 70 → C

Ini butuh nested IF (IF bersarang).

Rumus:

=IF(A2>=85,"A",IF(A2>=70,"B","C"))

Jadi fungsi IF bisa ditumpuk buat beberapa kondisi sekaligus.

4. Menggabungkan dengan Fungsi Lain

IF bisa dikombinasikan dengan banyak fungsi lain, contohnya:

  • AND → kalau ada beberapa syarat yang semuanya harus benar.

  • OR → kalau ada beberapa syarat, cukup salah satunya benar.

Contoh:
Kamu mau kasih bonus kalau nilai >= 80 DAN absensi >= 90%.

=IF(AND(A2>=80,B2>=90),"Bonus","Tidak Bonus")

Kelebihan dan Kekurangan Fungsi IF

Kelebihan

  • Mudah dipahami, bahkan untuk pemula.

  • Bisa dipakai untuk logika sederhana maupun kompleks.

  • Fleksibel, bisa digabung dengan fungsi lain.

Kekurangan

  • Kalau terlalu banyak kondisi (nested IF), rumus jadi panjang dan ribet.

  • Kadang lebih baik pakai fungsi lain seperti IFS (di Excel versi terbaru) atau VLOOKUP untuk data besar.

Tips Menggunakan Fungsi IF

  1. Gunakan Nested IF dengan Bijak
    Kalau kondisinya lebih dari 3, coba pertimbangkan pakai fungsi lain biar nggak bikin pusing.

  2. Gunakan Fungsi IFS (Excel 2016 ke atas)
    Contoh:

    =IFS(A2>=85,"A",A2>=70,"B",TRUE,"C")
    

    Lebih rapi daripada nested IF panjang.

  3. Gabungkan dengan Format Kondisional
    Biar lebih keren, hasil IF bisa dipadukan dengan Conditional Formatting. Misalnya, otomatis mewarnai sel merah untuk "Tidak Lulus" dan hijau untuk "Lulus".

Studi Kasus: Fungsi IF dalam Dunia Kerja

Biar makin kebayang, yuk kita lihat contoh nyata di pekerjaan sehari-hari:

  1. HRD / Admin

    • Menentukan status karyawan: "Aktif" atau "Tidak Aktif".

    • Menghitung apakah karyawan dapat bonus atau tidak.

  2. Finance

    • Menentukan apakah transaksi masuk kategori "Besar" atau "Kecil".

    • Mengecek apakah saldo di bawah limit tertentu.

  3. Guru / Dosen

    • Menentukan nilai lulus/tidak lulus.

    • Memberikan grade otomatis.

  4. Marketing

    • Menentukan apakah pelanggan berhak dapat promo.

    • Mengecek apakah target penjualan tercapai.

Dengan kata lain, fungsi IF ini bisa dipakai di banyak bidang, bukan cuma untuk ngitung nilai siswa.

Fungsi IF di Excel itu ibarat pintu masuk buat bikin logika otomatis di spreadsheet. Dengan rumus sederhana, kita bisa bikin Excel membantu ambil keputusan: lulus atau tidak, dapat diskon atau tidak, kategori nilai, dan banyak lagi.

Kuncinya adalah paham sintaks dasar:

=IF(logical_test, value_if_true, value_if_false)

Kalau sudah terbiasa, kamu bisa tingkatkan dengan nested IF, fungsi AND/OR, bahkan pakai IFS buat hasil yang lebih rapi.

Jadi, kalau kamu sering kerja dengan data, jangan lewatkan untuk benar-benar menguasai fungsi IF ini. Karena bisa dibilang, hampir semua pekerjaan di Excel butuh logika kondisi.


0 Comments:

Post a Comment