Kalau kita ngomongin soal cloud computing, pasti yang kebayang pertama biasanya hal-hal seperti server virtual, storage tanpa batas, sampai aplikasi yang bisa diakses dari mana saja. Tapi ada satu hal yang sering kali luput dari perhatian padahal perannya krusial banget: jaringan. Yup, tanpa jaringan yang solid, semua layanan cloud tidak akan berjalan dengan lancar.
Di sinilah konsep Cloud Networking masuk. Di dalamnya ada istilah-istilah penting seperti VPC (Virtual Private Cloud), Subnet, dan Peering. Ketiga komponen ini ibarat fondasi yang bikin infrastruktur cloud bisa berjalan aman, efisien, dan scalable.
Dalam artikel ini, kita akan bahas tuntas apa itu VPC, Subnet, dan Peering, bagaimana cara kerjanya, serta contoh implementasinya di layanan cloud populer seperti AWS, Azure, dan Google Cloud.
Apa Itu Cloud Networking?
Secara sederhana, Cloud Networking adalah cara penyedia cloud seperti AWS, Azure, atau Google Cloud mengatur dan mengelola lalu lintas data antar server, aplikasi, dan pengguna. Kalau di dunia nyata, jaringan ini mirip dengan infrastruktur jalan raya yang menghubungkan satu kota dengan kota lain. Tanpa jalan yang bagus, kendaraan (data) nggak akan sampai tujuan dengan cepat.
Cloud Networking berperan untuk:
-
Menghubungkan resource (misalnya server, database, storage) di dalam cloud.
-
Memberikan keamanan dengan mengontrol siapa yang bisa mengakses resource.
-
Memastikan performa tetap stabil meskipun traffic melonjak.
Dan tiga elemen penting yang jadi pondasi Cloud Networking adalah VPC, Subnet, dan Peering.
Virtual Private Cloud (VPC)
Definisi
VPC (Virtual Private Cloud) adalah jaringan virtual yang bisa kita desain sendiri di dalam cloud provider. Dengan VPC, kita punya "ruang privat" yang terisolasi di dalam cloud publik. Jadi meskipun kita pakai layanan cloud yang sama dengan jutaan pengguna lain, resource kita tetap punya jaringan sendiri.
Analogi
Bayangkan cloud itu seperti apartemen besar. VPC ibarat unit apartemen pribadi yang bisa kamu desain sesuka hati: mau bikin kamar tidur berapa, dapur di mana, atau ruang tamu yang luas. Unit kamu tetap ada di dalam gedung (cloud), tapi tetap punya privasi.
Fungsi Utama VPC
-
Mengatur IP Address Range (pakai CIDR).
-
Membuat Subnet untuk membagi jaringan lebih kecil.
-
Mengontrol routing dan firewall rules (security groups, ACL).
-
Menghubungkan dengan jaringan lain (VPN, Direct Connect, atau Peering).
Contoh di Layanan Cloud
-
AWS → Amazon VPC
-
Azure → Virtual Network (VNet)
-
GCP → Virtual Private Cloud (sama-sama disebut VPC).
Subnet
Definisi
Kalau VPC adalah jaringan besar, maka Subnet adalah pecahan jaringan yang lebih kecil. Subnet ini dipakai untuk memisahkan resource berdasarkan kebutuhan.
Analogi
Balik ke contoh apartemen tadi, Subnet itu kayak kamu bikin ruangan-ruangan di unit apartemenmu. Ada kamar tidur, ruang kerja, dapur, dan sebagainya. Semua masih satu unit (VPC), tapi punya fungsi masing-masing.
Jenis Subnet
-
Public Subnet → Resource bisa diakses dari internet (misalnya web server).
-
Private Subnet → Resource hanya bisa diakses dari dalam jaringan (misalnya database).
Fungsi Subnet
-
Mengatur segmentasi jaringan agar lebih aman.
-
Mengisolasi resource sesuai kebutuhan.
-
Mengoptimalkan performa jaringan.
Contoh Implementasi
-
Di AWS, kamu bisa bikin subnet publik untuk server aplikasi dan subnet privat untuk database.
-
Di GCP, subnet bisa diatur secara regional sehingga bisa meng-cover lebih dari satu zona.
Peering
Definisi
VPC Peering adalah cara untuk menghubungkan dua VPC agar bisa saling berkomunikasi.
Analogi
Kita balik lagi ke gedung apartemen. Misalnya kamu punya dua unit apartemen di lantai yang berbeda (dua VPC). Kalau mau saling berkunjung tanpa lewat pintu utama gedung, kamu bisa bikin pintu rahasia yang langsung menghubungkan kedua unit. Nah, pintu rahasia inilah yang disebut Peering.
Fungsi Peering
-
Menghubungkan aplikasi di VPC berbeda tanpa lewat internet.
-
Membuat komunikasi lebih cepat dan aman.
-
Mengurangi biaya bandwidth dibanding lewat public internet.
Catatan Penting
-
Peering biasanya satu arah langsung (point-to-point). Jadi kalau ada banyak VPC, perlu peering connection untuk masing-masing.
-
Solusi modernnya adalah Transit Gateway atau Hub-and-Spoke Model.
Contoh Implementasi
-
AWS → VPC Peering atau Transit Gateway.
-
Azure → VNet Peering.
-
GCP → VPC Network Peering.
Kenapa VPC, Subnet, dan Peering Itu Penting?
Bayangkan kamu bikin aplikasi e-commerce di cloud.
-
Kamu butuh VPC untuk bikin jaringan privat.
-
Kamu bikin Public Subnet untuk server web agar bisa diakses customer, dan Private Subnet untuk database agar tetap aman.
-
Kalau bisnis makin besar dan kamu bikin sistem tambahan di VPC lain (misalnya sistem analitik), kamu butuh Peering supaya kedua sistem bisa saling terhubung.
Tanpa manajemen jaringan yang tepat, aplikasi kamu bisa jadi lambat, boros biaya, atau malah rentan diserang hacker.
Best Practice Cloud Networking
-
Gunakan prinsip Least Privilege
Jangan buka akses internet ke semua resource, cukup yang butuh saja. -
Pisahkan subnet berdasarkan fungsi
Misalnya aplikasi di Public Subnet, database di Private Subnet. -
Gunakan Peering atau VPN sesuai kebutuhan
Kalau antar VPC di provider sama, gunakan Peering. Kalau antar cloud atau on-premise, pakai VPN atau Direct Connect. -
Monitoring Traffic
Gunakan tools bawaan cloud seperti VPC Flow Logs (AWS), Network Watcher (Azure), atau VPC Flow Logs (GCP).
Cloud Networking bukan sekadar kabel dan IP address. Ia adalah fondasi utama yang bikin infrastruktur cloud tetap berjalan aman, cepat, dan efisien. Dengan memahami VPC, Subnet, dan Peering, kita bisa membangun arsitektur cloud yang scalable dan future-proof.
Jadi, kalau kamu lagi belajar cloud computing atau mau migrasi ke cloud, jangan cuma fokus ke server atau storage. Pastikan juga paham konsep jaringan, karena tanpa jaringan yang solid, semua resource cloud nggak akan bisa bekerja dengan maksimal.
Nah, menurut kamu, dari tiga komponen tadi (VPC, Subnet, Peering), mana yang paling sering bikin bingung pas pertama kali belajar cloud?
0 Comments:
Post a Comment