Cara Membuat Rumus IF untuk Menghitung Nilai Kelulusan di Excel

Kalau kita bicara soal Excel, salah satu hal yang sering banget dipakai adalah rumus IF. Rumus ini ibarat “otak logika” di dalam Excel. Dengan IF, kita bisa bikin keputusan otomatis berdasarkan kondisi tertentu. Nah, salah satu penerapan paling populer dari rumus IF adalah untuk menghitung kelulusan siswa atau peserta ujian.

Kita pasti sering ketemu situasi seperti ini: ada daftar nilai siswa, lalu kita mau menentukan apakah mereka “Lulus” atau “Tidak Lulus” berdasarkan nilai tertentu, misalnya batas minimal kelulusan (KKM). Tanpa rumus, kita harus cek satu-satu, capek banget, kan? Tapi dengan Excel, semua bisa otomatis hanya dengan sekali ketik rumus.

Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas cara membuat rumus IF untuk menghitung nilai kelulusan, dari yang paling dasar sampai variasi rumus yang lebih kompleks.

1. Apa Itu Rumus IF di Excel?

Rumus IF di Excel adalah fungsi logika yang dipakai untuk mengevaluasi sebuah kondisi. Hasilnya bisa dua kemungkinan:

  • Jika kondisi benar (TRUE) → Excel mengembalikan hasil tertentu.

  • Jika kondisi salah (FALSE) → Excel mengembalikan hasil lain.

Format dasar rumus IF adalah seperti ini:

=IF(logical_test, value_if_true, value_if_false)

Penjelasan:

  • logical_test → kondisi yang mau diuji (misalnya nilai ≥ 75).

  • value_if_true → hasil kalau kondisi benar.

  • value_if_false → hasil kalau kondisi salah.

Contoh sederhana:

=IF(B2>=75, "Lulus", "Tidak Lulus")

Artinya: kalau nilai di sel B2 lebih besar atau sama dengan 75, tulis “Lulus”. Kalau kurang, tulis “Tidak Lulus”.

2. Menentukan Nilai Kelulusan dengan IF

Mari kita buat contoh nyata. Misalnya ada tabel nilai seperti ini:

Nama Siswa Nilai
Andi 80
Budi 65
Citra 90
Deni 70
Eni 75

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) = 75.

Kita ingin menampilkan status kelulusan di kolom C. Rumus yang dipakai:

=IF(B2>=75, "Lulus", "Tidak Lulus")

Kalau rumus itu disalin ke bawah, hasilnya:

Nama Siswa Nilai Status
Andi 80 Lulus
Budi 65 Tidak Lulus
Citra 90 Lulus
Deni 70 Tidak Lulus
Eni 75 Lulus

Sederhana banget kan?

3. Menggunakan IF dengan Teks dan Angka

Kadang-kadang kita ingin hasil IF nggak cuma teks, tapi bisa juga berupa angka atau kombinasi. Misalnya:

  • Kalau lulus, nilainya dikasih bonus 5 poin.

  • Kalau tidak lulus, nilainya tetap.

Rumusnya:

=IF(B2>=75, B2+5, B2)

Jadi kalau Andi nilainya 80 → otomatis jadi 85.
Kalau Budi nilainya 65 → tetap 65.

4. Menggunakan Nested IF untuk Kategori Nilai

Selain menentukan lulus atau tidak, kita juga bisa pakai IF untuk mengklasifikasikan nilai ke dalam kategori. Misalnya:

  • Nilai ≥ 85 → “Sangat Baik”

  • Nilai 75–84 → “Baik”

  • Nilai 60–74 → “Cukup”

  • Nilai < 60 → “Kurang”

Rumusnya pakai Nested IF (IF bertingkat):

=IF(B2>=85,"Sangat Baik",
   IF(B2>=75,"Baik",
   IF(B2>=60,"Cukup","Kurang")))

Hasilnya bisa lebih informatif dibanding hanya “Lulus/Tidak Lulus”.

5. Mengkombinasikan IF dengan AND dan OR

Kadang kita butuh logika lebih kompleks. Misalnya:

  • Siswa dianggap Lulus kalau nilai Ujian ≥ 75 dan nilai Kehadiran ≥ 80%.

  • Kalau salah satu kurang → Tidak Lulus.

Misal nilai ujian di kolom B, kehadiran di kolom C. Rumusnya:

=IF(AND(B2>=75, C2>=80), "Lulus", "Tidak Lulus")

Contoh lain dengan OR:

  • Siswa dianggap Lulus kalau nilai Ujian ≥ 75 atau nilai Tugas ≥ 70.

=IF(OR(B2>=75, C2>=70), "Lulus", "Tidak Lulus")

6. Menggunakan IF dengan Format Angka Kelulusan

Kadang, guru atau HRD lebih suka hasilnya berupa angka, misalnya:

  • 1 = Lulus

  • 0 = Tidak Lulus

Rumusnya:

=IF(B2>=75,1,0)

Hasil angka ini bisa berguna kalau mau dipakai lagi untuk perhitungan lain, misalnya statistik jumlah siswa yang lulus.

7. Menghitung Jumlah yang Lulus dengan IF + SUM

Selain menentukan status, kita juga bisa pakai IF untuk menghitung jumlah siswa yang lulus.

Misalnya di kolom C hasilnya 1 (Lulus) atau 0 (Tidak Lulus). Maka jumlah siswa yang lulus bisa dihitung dengan:

=SUM(C2:C6)

Kalau statusnya berupa teks “Lulus”, kita bisa pakai:

=COUNTIF(C2:C6,"Lulus")

8. Tips agar Rumus IF Lebih Rapi

  • Gunakan IFS (Excel 2016 ke atas) → Daripada Nested IF yang panjang, lebih simpel pakai IFS.

  • Kombinasikan dengan VLOOKUP atau SWITCH → Kalau kategorinya banyak, lebih baik bikin tabel khusus dan pakai lookup.

  • Gunakan Named Range → Supaya rumus lebih mudah dibaca. Misalnya buat nama range KKM untuk nilai minimal.

9. Kesalahan yang Sering Terjadi

  1. Tanda kutip lupa → kalau hasilnya teks, harus pakai tanda kutip "Lulus".

  2. Kurang tanda kurung → Nested IF sering bikin bingung, pastikan jumlah kurung buka dan kurung tutup sama.

  3. Tipe data campur → jangan salah tulis angka dengan teks. Misalnya "75" itu teks, bukan angka.

Rumus IF di Excel itu ibarat “senjata utama” untuk bikin keputusan otomatis. Dalam konteks pendidikan, HRD, atau evaluasi, rumus ini sangat berguna untuk menghitung kelulusan dengan cepat. Dari rumus dasar sampai kombinasi dengan AND/OR, semua bisa disesuaikan sesuai kebutuhan.

Jadi, kalau kamu sering olah data nilai atau hasil ujian, kuasai rumus IF ini. Dijamin pekerjaan jadi lebih efisien, cepat, dan minim kesalahan manual.


0 Comments:

Post a Comment