Ah, ini pertanyaannya lebih spesifik—perbedaan antara ZFS Sparse Volume dan ZFS Volume (biasa). Perbedaan utamanya terletak pada cara alokasi ruang penyimpanan. Yuk, langsung kita bedah:
1. ZFS Volume (Biasa / Non-Sparse)
-
Ketika kamu membuat ZFS volume biasa (
zvol
), sistem langsung mengalokasikan seluruh kapasitas yang kamu tentukan. -
Misalnya kamu buat
zvol
ukuran 10 GB, maka 10 GB langsung direservasi dari storage pool, meskipun belum diisi data. -
Cocok untuk keperluan di mana alokasi kapasitas harus pasti (misal untuk VM yang membutuhkan disk full size).
Contoh:
zfs create -V 10G pool/vol_non_sparse
2. ZFS Sparse Volume (Thin Provisioned)
-
Sparse volume, atau kadang disebut thin-provisioned zvol, tidak langsung mengalokasikan seluruh kapasitas.
-
Hanya akan mengonsumsi ruang sesuai data aktual yang ditulis ke volume tersebut.
-
Hemat tempat dan cocok kalau kamu yakin volume tidak akan langsung penuh (misalnya banyak VM tapi tidak semuanya aktif atau penuh datanya).
-
Tapi hati-hati: kalau terlalu banyak sparse volume dan semua tiba-tiba terisi, bisa menyebabkan
pool
kehabisan ruang secara tak terduga.
Contoh:
zfs create -s -V 10G pool/vol_sparse
(Tanda -s
artinya sparse)
Perbandingan Ringkas
Fitur | Non-Sparse Volume (zvol ) |
Sparse Volume (zvol dengan -s ) |
---|---|---|
Alokasi Ruang | Langsung dialokasikan penuh | Hanya alokasikan saat ada data |
Efisiensi ruang | Kurang efisien jika tidak penuh | Lebih efisien jika datanya kecil |
Risiko kehabisan ruang | Kecil | Bisa tinggi (harus monitor pool) |
Cocok untuk | VM penting, storage dedikasi | Banyak VM kecil, uji coba, dynamic use |
Kalau kamu bikin storage untuk virtualisasi dan pengen hemat ruang, sparse volume bisa jadi pilihan cerdas—asal dipantau terus kapasitas zpool
-nya. Kalau kamu butuh stabilitas dan jaminan kapasitas, lebih aman pakai non-sparse.
0 Comments